Duduk Perkara Rp 8 Triliun Johnny G Plate, Sekjen Nasdem
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 19 Mei 2023 19:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Selama dua hari terakhir, netizen +62 merasa gundah gulana. Mereka dibuat penasaran dengan teknis “penilepan” duit sebesar Rp 8 triliun, dalam perkara yang membuat Papa Johnny G Plate, Menkominfo sekaligus Sekjen Nasdem, diborgol Kejaksaan.
Setiap ditanya pasukan jurnalis tentang kasus Johnny G Plate, pihak Kejaksaan selalu memberikan keterangan dengan redaksi normatif.
“Negara dirugikan Rp 8 triliun lebih,” kata Kejaksaan tentang kerugian akibat ulah Johnny G Plate.
“Sudah ditemukan cukup bukti untuk mentersangka-kan yang bersangkutan.” Berputar-putar di situ saja.
Apalagi baru Senin lalu, 15 Mei 2023, Jaksa Agung Burhanuddin memastikan, belum ada bukti hukum yang menunjukkan keterlibatan Johnny G Plate. Lha, kok bisa tetiba dua hari kemudian, Johnny G Plate diborgol dalam balutan rompi pink?
Netizen +62 cabang pendukung Anies tentu lebih blingsatan lagi. Mereka haqul yaqin pemborgolan Papa Johnny G Plate adalah upaya rezim Jokowi untuk menggagalkan pencapresan Anies.
Papa Johnny G Plate dianggap pahlawan yang menumbalkan dirinya, karena Nasdem menolak mundur dari koalisi Anies.
Baca Juga: Piala Sudirman 2023: An Se Young Bawa Korea Selatan Tatap Semi Final
Akhirnya, Alhamdulillah, info berharga soal teknis penilepan Rp 8 T itu dibagi oleh Mahfud MD.
Jadi ini adalah proyek multiyears 2020-2024 pengadaan infrastruktur BTS 4G KemenKominfo senilai Rp 28 T. Akhir 2021, duit sudah habis Rp 10 T, tapi barangnya belum ada.
Padahal proyek menargetkan membangun 4.800 tiang BTS pemancar sinyal 4G. Per Maret 2023, dengan bantuan satelit, BPKP menemukan sudah terbangun 985 tiang BTS.
Namun setelah cek sampel ke lapangan, tak satupun tiang BTS tersebut memancarkan sinyal. Alias tiang mati doang! Sungguh gila kenekadan Papa Johnny ini!
Baca Juga: RENUNGAN JUMAT: Dianggap Sesat Oleh Orang Lain
Bukan cuma itu. Dari dokumen pemeriksaan yang sempat dilihat Tempo, Dirut Bakti Kominfo pelaksana proyek tersebut mengaku dimintai uang Rp 500 juta per bulan oleh Pak Menteri, untuk dana operasional tim pendukung Menteri.
Ya, Tuhan!
Otomatis jadi ingat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang memakai dana resmi operasional Gubernur DKI buat memberi amplop hajatan di kampung-kampung, dan menebus ijazah siswa-siswa miskin.
Kalau sudah begini, seharusnya rontok segala prasangka buruk para pendukung Anies dan retorika-retorika basi Om Brewok (Surya Paloh).
Pertanyaan selanjutnya, tentu ke mana saja duit Rp 8 T itu mengalir? Kok sampai sebegitunya Om Brewok membela Johnny G Plate?
Baca Juga: Surya Paloh, Boss Oligarki Perusak Demokrasi Indonesia
“Terlalu mahal harga pemborgolan Johnny G Plate,” kata Om Brewok.
Memangnya mau menawar berapa, Om?
Ada pula spekulasi liar yang menduga, Om Brewok nekad mencapreskan Anies sebagai bargain, supaya rezim berhenti mengutak-atik pat-pat gulipat proyek BTS dan keterlibatan Johnny G Plate.
Jadi, Anies cuma diperalat dan dijadikan tameng saja, untuk melidungi praktik korupsi para elite Nasdem.
Ya, spekulasi seperti itu justru kebalikan dari narasi tuduhan kelompok Anies, yang haqul yaqin Johnny G Plate adalah tumbal pencapresan Anies.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Anies…
Bagaimanapun, sebagai rakyat remahan rengginang pembayar pajak, kita jadi mempertanyakan, bagaimana mekanisme kontrol dan monitoring proyek-proyek besar di berbagai kementerian?
Kok bisa, proyek bodong begitu berjalan bertahun-tahun, sehingga menguapkan uang negara bertriliun-triliun?
Ayo, netizen! Telisik proyek-proyek mangkrak di kementerian lain. Terutama kementerian-kementerian yang dikomandani petinggi parpol. Semangat!
(Anonim) ***