DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Demi Dukung Ganjar Pranowo, KIB Bakal Tamat

image
Ganjar Pranowo, Jokowi, Bung Karno

 

ORBITINDONESIA.COM - Setelah terjadi stagnan dan irit bicara, akhirnya elite PAN terpancing untuk berbicara berkaitan dukung mendukung Pencapresan Ganjar Pranowo Presiden 2024.

Sepertinya PAN sudah kebelet juga untuk naik panggung, ambil bagian dan bermain isu seputaran pengajuan capres.

Atau bisa jadi, PAN sengaja mengambil momentum terakhir, bukan sebagai pahlawan atau followers tetapi justru menjadi kunci. Rupanya apa yang dipikirkan dan akan dilakukan Ketum PAN sangat misterius.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Derby London Sarat Gengsi Antara Arsenal vs Chelsea di Pekan ke 34 Liga Inggris

Bisa dikatakan momentum PAN serta merta mendadak diambil alih oleh PPP. Pasalnya selama ini partai berlogo matahari ini justru yang menggebu-gebu dukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden paling potensial.

Ketum PAN Zulkifli Hasan sedang mesra dengan Jokowi dan Ganjar Pranowo diartikan sebagai orangnya Jokowi. Artinya kedekatan PAN dengan Jokowi direspon lamban untuk memainkan atau mengambil peran strategis mengelola isu atau manuver politik.

Peran strategis justru diambil oleh PPP. Manuver PPP telah sukses besar mengambil momentum politik yang sedang bergulir berkaitan dukung mendukung pencapresan presiden.

Kali ini PPP berhasil membuntuti dan mengkloning cara PDIP mendulang momentum di paling tepat. PDIP partai yang paling pintar dan akhirnya diuntungkan dari kecerdasan memainkan isu bermanuver tepat dengan perhitungan cermat.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Leicester vs Everton di Pekan ke 34 Liga Inggris: H2H, Prediksi Skor dan Susunan Pemain

Ganjar Pranowo dijadikan wilayah manajemen konflik dan isu yang seksi dan mendebarkan.

Banyak elite partai lawan mengakui manuver PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2023 menjelang detik-detik lebaran dan diumumkan langsung oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Rupanya PAN akan meniru yang dilakukan oleh PDIP dan PPP. Mungkin dianggap telat dan sudah kehilangan momentum hanya cara PAN ini akan lebih baik menyelamatkan dan kembali mendongkrak awarenes PAN sebagai partai pendukung Ganjar Pranowo.

Atau ada sesuatu spektakuler yang akan dimainkan oleh PAN. Tindakan misterius dan tak terduga.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Persib Bandung Ingin Datangkan Jeffren Suarez dari Klub Thailand

Setidaknya elite PAN bisa beradaptasi bagaimana harusnya menyamakan dan menyesuaikan frekuensi arah politik dan juga kemauan kolega dan juga opini atau isu yang sedang booming.

Dikutip dari berita detikcom, elite PAN mulai gerak dan terusik untuk berbicara panjang Urusan Pencapresan Ganjar Pranowo.

Setelah PPP mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, ingin agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap utuh. Jika ingin tetap utuh maka KIB dapat mendukung Ganjar sekalian.

"Jika tetap ingin bersatu, maka KIB ya mendukung Mas Ganjar," kata Viva kepada wartawan, Sabtu lalu.

Baca Juga: Wali Kota Sungai Penuh Ahmad Zubir di Jambi Sewa Kediaman Pribadi Ratusan Juta Rupiah Sebagai Rumah Dinas

Elite PAN bahkan terlalu bersemangat untuk mengarahkan dukungan KIB ke Ganjar Pranowo. Jika tetap ingin bersatu, maka KIB ya mendukung Mas Ganjar," kata Viva. Gerakan Ganjaran untuk koalisi partai terus bergulir.

Penyatuan pemahaman dan berakhir kesimpulan bersama membidik wacana baru membentuk Koalisi Baru pengusung Ganjar Pranowo. Usulan KIB bersatu dengan PDIP membentuk KIB plus.

Dengan inisiasi pembentukan Koalisi Plus tersebut berarti berakhirnya ide pembentukan Koalisi Besar yang menyertakan Gerindra dan PKB dan konsorsium KIB. Gagasan Koalisi Besar bakal bubar demi mengusung Ganjar Pranowo.

Gerindra masih meyakini, Ketua Umum Prabowo Subianto masih kokoh pendirian menjadi capres dan Ketua Umum Cak Imin masih nafsu menjadi wakilnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Cupid yang Viral dari Fifty Fifty sering Dijadikan Backsound Musik di TikTok maupun Reels Instagram

Di internal KIB, Golkar masih ngotot menjadikan Airlangga Hartarto menjadi capres atau minimal cawapres.

Ini menjadi pressure mendalam bagi Airlangga Hartarto harus menjadi presiden atau minimal wakilnya dan jika misi dan tugas partai tersebut gagal, Airlangga Hartarto harus mundur atau meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum Golkar.

Akhirnya benar-benar terjadi Koalisi Plus juga membubarkan KIB. PPP dan PAN tergabung dengan PDIP dan PPP, sementara Golkar akan masih berkelana mencari partner politik yang bisa bekerja sama menjadikan Ketua Umum Golkar minimal terakomodir sebagai cawapres.

(Oleh: Heru Subagia, Ketua Umum RGP2024) ***

Berita Terkait