Kronologi 20 WNI Korban Perdagangan Manusia Disekap di Myanmar, Buat Video Minta Pertolongan ke Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 28 April 2023 09:06 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Viral di media sosial, sebanyak 20 Warga Negara Indonesia (WNI) korban perdagangan manusia, membuat video minta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam video yang beredar, para WNI korban perdagangan manusia, mengaku sedang disekap, disiksa dan diperkerjakan secara paksa di Myanmar.
Video berdurasi 26 detik yang diunggah akun Twitter @Heraloebs menunjukkan satu per satu WNI korban perdagangan manusia, minta pertolongan ke Jokowi.
Baca Juga: Al Ghazali: Saya Ngefans Pak Prabowo Sejak 2014
Dalam video, dengan wajah lesu, aik laki laki dan perempuan, tampak minta pertolongan ke Jokowi, untuk dipulangkan ke Tanah Air.
"Tolong Pak Jokowi, pulangkan kami," ujar masing masing orang dalam video tersebut secara bergiliran.
Sementara itu, dari keterangan akun @Heraloebs, keluarga ke-20 WNI telah melaporkan kasus ini ke pemerintah dengan didampingi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) pada 31 Maret 2023 lalu.
Namun, hingga saat ini, keluarga korban mengaku belum ada kejelasan progres dari pemerintah.
"Sindikat perdagangan manusia di Indonesia terbilang besar , agen-agen perekrutnya banyak," tulis akun tersebut dikutip Orbit Indonesia, Jumat 28 April 2023.
"Mohon atensinya pak @mohmahfudmd jangankan 20 satu nyawa Pun harus dilindungi karena itu harga diri pak @jokowi dan harga diri Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: SMRC: Kasus Formula E Berpengaruh Negatif pada Anies tetapi Berdampak Positif pada Ganjar
Sebanyak 20 WNI tersebut, disebut Tertipu Jobscam.
"Mereka mengaku disekap, disiksa dan dipaksa bekerja sebagai scammer," tulisnya.
Tak hanya itu, bagi mereka yang ingin pulang, dimintai tebusan sebanyak Rp200 juta per kepala.
Salah seorang saudara korban penyekapan, Rosa, 37, menceritakan jika para korban ini sebelumnya diberangkatkan untuk bekerja di Thailand.
Namun faktanya, korban justru dibawa ke Myanmar dan bekerja dengan tidak layak
Ketika perjalanan dan setibanya di Bangkok, 20 orang WNI termasuk suami Ema itu langsung dibawa ke perbatasan Thailand dan Myanmar.
"Mereka dibawa pergi dengan kawalan dua orang bersenjata," tulisnya.
Di tempat terpencil yang ditak diketahui lokasi pastinya itu, mereka dipaksa bekerja mulai dari pukul 20.00 malam hingga pukul 13.00 siang
Tugas mereka adalah mencari kontak-kontak sasaran untuk ditipu melalui website atau aplikasi Crypto sesuai dengan target perusahaan.
"Apabila target tersebut tak tercapai, mereka akan dihukum secara fisik," katanya.***
Dapatkan informasi menarik lainnya dari ORBITINDONESIA.COM di Google News